Sabtu, 31 Agustus 2013

[FANFICTION] My Only One| Chapter 4

Diposting oleh Unknown di 08.49


My Only One
Chapter 4: Hallo Part 2 


Author: MinLi MinRi
Genre: Family Romance
Length: Sequel
Cast: Choi Sulli, Choi Minho, Kang Ha Neul, Kang Jiyeon, Choi Dong Joo, Choi Siwon, Choi Minji, Choi Sooyoung

 


Sulli’s Pov
Aku berdiri di depan ruang pertemuan, aku berhenti sejenak untuk mengatur napas dan merapihkan pakaian sebelum masuk ke dalam.

“Hwaiting Sulli!” Kataku memberi semangat pada diriku sendiri

Aku mengetuk pintu tiga kali dan membuka pintu perlahan, Aku melangkahkan kaki kedalam ruangan dengan anggun, dan tersenyum pada orang yang ada di dalam ruangan.

“Annyeong.” Kataku memberi salam sambil membungkuk

Aku menegakkan badan lagi, dan melihat orang – orang yang ada di ruangan.

Tiba – tiba mataku terkunci pada seseorang yang sedang duduk di pojok, dia memandangku dengan pandangan dinginnya.

“Kamu.” Gumamku pelan

Rasanya aku tak percaya. Setelah sekian lama kenapa kami harus dipertemukan seperti ini, Choi Minho, aku tak tahu harus bagaimana menghadapi dia. Lihat lihat, bahkan tatapannya sangat dingin terhadapku. Aissss laki – laki ini memang benar benar telah berubah.Dia bukan Minho Oppa yang dulu. Aishhhh Sulli apa yang kau pikirkan, kubur masa lalu, lupakan dia, lupakan dia.

“Oh perkenalkan, dia adalah desainer untuk para artis dalam film ini nantinya.” Kata seseorang memperkenalkan Sulli sekaligus mengembalikan Sulli ke dunia nyata.
Sulli tersenyum, dan senyumnya terasa aneh

“Nyonya Choi Sulli, di sana sudah ada actor Choi Minho, dia akan menjadi pemeran utama dalam film yang kami produksi.sekarang kau bisa duduk di sebelahnya nyonya. Semoga kita semua dapat bekerjasama dengan baik.” Kata Produser pada Sulli
“Ne.” Kata Sulli kemudian melangkah menuju kursi di samping Minho

“Yah, dari begitu banyak kursi kenapa harus kursi di sebelahnya.” Gerutu dalam hati

Sulli menarik kursinya dan tersenyum pada Minho yang mengabaikannya.

“Aishhh apa apaan dia ini, tidakkah dia melihatku tersenyum padanya ? Slowww down Ssul, dia rekan bisnismu, jangan merusak semuanya hanya karena masa lalu.”  Gumam Sulli sambil mendengus

Meeting dimulai, dan Sulli sudah menandatangani kontraknya.
Selama meeting Sulli dan Minho saling berdiam satu sama lain, mereka bertingkah saling tak mengenal.

“Demikian meeting hari ini selesai, untuk Minho, aku harap kau sudah benar – benar mengerti karaktermu di film. Dan untuk nyonya Choi Sulli, aku harap anda dapat bekerja sama dengan semua staf dan artis dalam produksi ini.” Kata sang produser pada Sulli dan Minho

Sulli dan Minho hanya tersenyum.


Minho keluar dari ruang meeting lebih dulu dari yang lain. Sulli melihatnya dan berniat menyusul Minho.

“Oppa….Tunggu.” Panggil Sulli
Tapi Minho tetap berjalan lurus tanpa mempedulikan Sulli dan pura pura tak mendengar.

“Aishhhh…Laki-laki itu sungguh menyebalkan.” Kata Sulli kemudian berlari mengejar Minho.
“Oppa, tunggu.” Kata Sulli, tangan kanannya meraih lengan kiri Minho agar minho mau berhenti.

Minho menoleh, dan menunjukkan poker face.

“Apa kau sudah melupakanku Oppa?” Tanya sulli agak ragu
“Untuk apa lagi?” Tanya Minho dingin

Sulli tak mengerti apa yang Minho katakana

“Mianhe.” Kata Sulli lemas kemudian berbalik arah dan berjalan menjauh dari Minho


Minho’s Pov

Oh My, dia ada di depanku saat ini, benar – benar di depan mataku setelah lama tak bertemu. Kenapa harus seperti ini Tuhan. Aku tak pernah berharap bertemu dengannya lagi, aku tak tahu bagiamana harus bersikap padanya.
Sulli, dia banyak berubah, terlihat lebih dewasa dan matang, dia terlihat lebih kurus dan tak terurus, tapi dia terlihat lebih anggun dan ……….cantik.

Aishhh…Minho, apa yang kau pikirkan, dia sama, dia tidak lebih cantik. Aku harus segera menepis pikiranku jauh – jauh.

Aku berjalan keluar ruangan terlebih dulu, karena aku merasa berada di ruangan yang sama dengan Sulli membuatku merasa sangat panas.

“Oppa….Tunggu.” Aku mendengar suara Sulli memanggilku

Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan. Aku belum siap untuk bertemu dengannya, aku belum siap untuk menatap matanya.

Aku tak mempedulikan panggilan Sulli, aku terus berjalan dan mempercepat langkahku.

“Oppa, tunggu.” Panggil Sulli lagi, kali ini tangan kanannya meraih lengan kiriku sehingga aku mau tak mau harus menghentikan langkahku.

Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan.
Aku menoleh, dan memilih untuk menunjukkan poker face.

“Apa kau sudah melupakanku Oppa?” Tanya sulli suaranya terdengar agak ragu
“Untuk apa lagi?” Tanyaku dingin, aku bahkan tak berani menatap matanya

Sulli membulatkan matanya

“Mianhe.” Kata Sulli lemas kemudian berbalik arah dan berjalan menjauh dariku.

Mianhe Sulli-yah, aku tak bermaksud dingin terhadapmu. Mianhe.

AKu hanya bisa melihat punggung Sulli menjauh dan lama lama menghilang dari pandanganku.

1 komentar:

 

Embun's Heart Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea