My Only One
Chapter 4: Hallo Part
2
Author: MinLi MinRi
Genre: Family Romance
Length: Sequel
Cast: Choi Sulli, Choi Minho, Kang Ha Neul, Kang Jiyeon, Choi Dong Joo, Choi Siwon, Choi Minji, Choi Sooyoung
Sulli’s Pov
Aku berdiri di depan ruang pertemuan, aku berhenti sejenak
untuk mengatur napas dan merapihkan pakaian sebelum masuk ke dalam.
“Hwaiting Sulli!” Kataku memberi semangat pada diriku
sendiri
Aku mengetuk pintu tiga kali dan membuka pintu perlahan, Aku
melangkahkan kaki kedalam ruangan dengan anggun, dan tersenyum pada orang yang
ada di dalam ruangan.
“Annyeong.” Kataku memberi salam sambil membungkuk
Aku menegakkan badan lagi, dan melihat orang – orang yang
ada di ruangan.
Tiba – tiba mataku terkunci pada seseorang yang sedang duduk
di pojok, dia memandangku dengan pandangan dinginnya.
“Kamu.” Gumamku pelan
Rasanya aku tak percaya.
Setelah sekian lama kenapa kami harus dipertemukan seperti ini, Choi Minho, aku
tak tahu harus bagaimana menghadapi dia. Lihat lihat, bahkan tatapannya sangat
dingin terhadapku. Aissss laki – laki ini memang benar benar telah berubah.Dia
bukan Minho Oppa yang dulu. Aishhhh Sulli apa yang kau pikirkan, kubur masa
lalu, lupakan dia, lupakan dia.
“Oh perkenalkan, dia adalah desainer untuk para artis dalam
film ini nantinya.” Kata seseorang memperkenalkan Sulli sekaligus mengembalikan
Sulli ke dunia nyata.
Sulli tersenyum, dan senyumnya terasa aneh
“Nyonya Choi Sulli, di sana sudah ada actor Choi Minho, dia
akan menjadi pemeran utama dalam film yang kami produksi.sekarang kau bisa
duduk di sebelahnya nyonya. Semoga kita semua dapat bekerjasama dengan baik.”
Kata Produser pada Sulli
“Ne.” Kata Sulli kemudian melangkah menuju kursi di samping
Minho
“Yah, dari begitu banyak kursi kenapa harus kursi di
sebelahnya.” Gerutu dalam hati
Sulli menarik kursinya dan tersenyum pada Minho yang
mengabaikannya.
“Aishhh apa apaan dia ini, tidakkah dia melihatku tersenyum
padanya ? Slowww down Ssul, dia rekan bisnismu, jangan merusak semuanya hanya
karena masa lalu.” Gumam Sulli sambil
mendengus
Meeting dimulai, dan Sulli sudah menandatangani kontraknya.
Selama meeting Sulli dan Minho saling berdiam satu sama
lain, mereka bertingkah saling tak mengenal.
“Demikian meeting hari ini selesai, untuk Minho, aku harap
kau sudah benar – benar mengerti karaktermu di film. Dan untuk nyonya Choi
Sulli, aku harap anda dapat bekerja sama dengan semua staf dan artis dalam
produksi ini.” Kata sang produser pada Sulli dan Minho
Sulli dan Minho hanya tersenyum.
Minho keluar dari ruang meeting lebih dulu dari yang lain.
Sulli melihatnya dan berniat menyusul Minho.
“Oppa….Tunggu.” Panggil Sulli
Tapi Minho tetap berjalan lurus tanpa mempedulikan Sulli dan
pura pura tak mendengar.
“Aishhhh…Laki-laki itu sungguh menyebalkan.” Kata Sulli
kemudian berlari mengejar Minho.
“Oppa, tunggu.” Kata Sulli, tangan kanannya meraih lengan
kiri Minho agar minho mau berhenti.
Minho menoleh, dan menunjukkan poker face.
“Apa kau sudah melupakanku Oppa?” Tanya sulli agak ragu
“Untuk apa lagi?” Tanya Minho dingin
Sulli tak mengerti apa yang Minho katakana
“Mianhe.” Kata Sulli lemas kemudian berbalik arah dan
berjalan menjauh dari Minho
Minho’s Pov
Oh My, dia ada di depanku saat ini, benar – benar di depan
mataku setelah lama tak bertemu. Kenapa harus seperti ini Tuhan. Aku tak pernah
berharap bertemu dengannya lagi, aku tak tahu bagiamana harus bersikap padanya.
Sulli, dia banyak berubah, terlihat lebih dewasa dan matang,
dia terlihat lebih kurus dan tak terurus, tapi dia terlihat lebih anggun dan
……….cantik.
Aishhh…Minho, apa yang kau pikirkan, dia sama, dia tidak
lebih cantik. Aku harus segera menepis pikiranku jauh – jauh.
Aku berjalan keluar ruangan terlebih dulu, karena aku merasa
berada di ruangan yang sama dengan Sulli membuatku merasa sangat panas.
“Oppa….Tunggu.” Aku mendengar suara Sulli memanggilku
Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan. Aku belum siap untuk
bertemu dengannya, aku belum siap untuk menatap matanya.
Aku tak mempedulikan panggilan Sulli, aku terus berjalan dan
mempercepat langkahku.
“Oppa, tunggu.” Panggil Sulli lagi, kali ini tangan kanannya
meraih lengan kiriku sehingga aku mau tak mau harus menghentikan langkahku.
Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan.
Aku menoleh, dan memilih untuk menunjukkan poker face.
“Apa kau sudah melupakanku Oppa?” Tanya sulli suaranya
terdengar agak ragu
“Untuk apa lagi?” Tanyaku dingin, aku bahkan tak berani
menatap matanya
Sulli membulatkan matanya
“Mianhe.” Kata Sulli lemas kemudian berbalik arah dan
berjalan menjauh dariku.
Mianhe Sulli-yah, aku tak bermaksud dingin terhadapmu.
Mianhe.
AKu hanya bisa melihat punggung Sulli menjauh dan lama lama
menghilang dari pandanganku.





lanjutannya dimanasih? aku penasaran :'(
BalasHapus